Karena Angka Inflasi Pecah Rekor, Presiden Tukri Erdogan Pecat Kepala Biro Statistik

DarkroastpressPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memecat kepala biro statistik (TUIK), setelah data menunjukkan angka inflasi tahun lalu mencapai level tertinggi dalam 19 tahun di 36,1 persen.

Pemecatan Sait Erdal Dincer ini adalah yang terbaru dari serangkaian pemecatan pejabat ekonomi oleh Erdohan, yang juga memecat tiga gubernur bank sentral sejak Juli 2019.

Erdogan mengecam suku bunga tinggi, yang ia yakini menyebabkan inflasi-- kebalikan dari pemikiran ekonomi konvensional.

Angka inflasi 2021 yang dirilis oleh Dincer membuat marah kubu pro-pemerintah dan oposisi.

Pihak oposisi mengatakan hal itu tidak dilaporkan, mengklaim sebenarnya kenaikan biaya hidup itu setidaknya dua kali lebih tinggi.

Sementara itu, Erdogan dilaporkan mengkritik badan statistik secara pribadi karena menerbitkan data yang dia rasa terlalu membesar-besarkan skala kelesuan ekonomi Turki.

Dincer sepertinya telah memprediksi soal pemecatan dirinya.

"Saya duduk di kantor ini sekarang. Besok bisa jadi orang lain," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar bisnis Dunya awal bulan ini, dikutip dari Al Jazeera, Senin (31/1).

"Terserah siapa kepalanya. Dapatkah Anda membayangkan ratusan rekan saya dapat menahan atau tetap diam soal menerbitkan tingkat inflasi yang sangat berbeda dari apa yang telah mereka tetapkan?"

"Saya memiliki tanggung jawab kepada 84 juta orang," tambahnya.

Erhan Cetinkaya (40 ), yang nenhaba wakil ketua pemantau perbankan BDDK sejak 2019 disebut bakal menggantikan Dincer.

TUIK akan menerbitkan information inflasi Januari pada 3 Februari mendatang.

Mengalami krisis mata uang, Turki telah dirundung melonjaknya inflasi, yang naik ke level tertinggi selama 19 tahun pemerintahan Erdogan pada Desember dan menurut survei Reuters pada Jumat diperkirakan akan mencapai level tertinggi hampir 20 tahun, sekitar 47 persen di bulan Januari.

Erdogan menuai kritik karena seringnya merombak tim ekonomi negaranya, dimana partai-partai oposisi dan kritikus menuduh TUIK mencampuri inflasi dan data resmi lainnya, karena alasan politik.

TUIK membantah tuduhan itu, tetapi para peneliti mulai melakukan perhitungan inflasi alternatif.

Presiden Erdogan pada Sabtu menyampaikan suku bunga akan semakin diturunkan dan hasilnya inflasi akan turun dan kelesuan ekonomi Turki akan teratasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermodus Kasih Nilai Besar, Seorang Guru Mencabuli 3 Siswi di Perpustakaan

Seorang Kepala Dusun di Desa Oemolo Kupang Mencabuli Seorang Siswi SMA Berusia 16 Tahun

Terduga Pembunuh di Tanjungpinang Yang Jasadnya Terkubur di Bawah Sutet Berhasil Ditangkap