Saham Indofarma Meningkat 18% Karena Produksi Ivermectine untuk Covid-19
Jakarta - Saham emiten kesehatan tercatat melonjak paling tinggi dibanding sektor lain pada perdagangan bursa saham Indonesia pada hari ini, Selasa (22/6). Pada Senin (21/6) kemarin, banyak saham sektor kesehatan juga menghijau di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot cukup dalam. Pada perdagangan pagi ini, harga saham sektor kesehatan naik mencapai 2,38 persen. Mayoritas saham emiten kesehatan mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Saham Indofarma Tbk (INAF) mengalami kenaikan tertinggi, yakni naik 480 poin (18,60 persen) ke 3.060, disusul oleh Kimia Farma (KAEF) yang naik 460 poin (15,81 persen) ke 3.370 dan Itama Ranoraya naik 205 poin (11,68 persen) ke 1.960. Saham INAF sejak perdagangan saham pada Senin kemarin juga sudah mengalami lonjakan tajam, yakni naik 510 poin (24,64 persen) ke posisi Rp 2.580 per saham. Kenaikan saham INAF itu dimulai usai Menteri BUMN, Erick Thohir mengumumkan bahwa Indofarma tengah memproduksi obat terapi COVID-19 atau disebut dengan Ivermecti